7 Tokoh Ini Meninggal Bersama Rahasia Besar Dunia yang Masih Jadi Misteri, Nomor 5 Temuan Paling Memukau - Page 3
4. Johann Bessler, Penciptaan Alat Perpetual Motion
Perpetual motion, atau gerak abadi dalam bahasa Indonesia, adalah sistem gerak yang kalau dimulai, gerak tersebut bakal berlangsung selamanya. Alat yang menghasilkan perpetual motion bisa terus bekerja tanpa bantuan energi dari dalam maupun luar, ibarat kincir angin yang bisa berputar tanpa adanya tiupan angin.
Pada tahun 1712, seorang enterpreneur asal Jerman yang bernama Johan Bessler telah menciptakan alat yang dapat menghasilkan perpetual motion ini. Alat tersebut berbentuk roda berdiameter 2 m dan mampu mengangkat beban seberat beberapa pon ke udara. Dalam sebuah eksperimen, alat tersebut mampu berputar selama 54 hari tanpa bantuan energi dari orang atau benda apa pun, apalagi baterai (soalnya pada tahun 1712 baterai belum diciptakan, hehe).
Orang-orang yang menyaksikan eksperimen Bessler di antaranya adalah ilmuwan dan matematikawan terkenal. Tetapi mereka pun pada akhirnya gak paham gimana caranya benda tersebut bekerja. Nah, pada saat itu Bessler berani membocorkan mekanisme roda ciptaannya jikalau ada yang mau memberinya uang senilai 20 ribu poundsterling. Kabar ini kemudian tersebar dengan cepat ke seluruh Eropa. Orang-orang besar yang berminat membeli karya Bessler diantaranya Peter the Great dan Tsar (Kaisar) Rusia.
Tapi ternyata hal ini malah membuat Bessler takut karyanya bakal dicuri, lalu rahasia perpetual motion-nya terbongkar dengan percuma. Akhirnya ia memutuskan untuk menghancurkan rodanya. Sampai kematiannya di tahun 1745, Bessler gak pernah buka mulut.
5. Nikola Tesla, Wireless Electricity
Nikola Tesla (1856-1943) adalah seorang penemu dan insinyur yang berasal dari Kroasia dan kemudian menetap di Amerika. Ia berjasa dalam pengembangan alternating current (arus bolak-balik) pada listrik yang kita gunakan sampai sekarang. Namanya juga tercatat sebagai penemu Tesla coil, radio transmitter, dan lampu pijar. Tapi ternyata, kecintaan dan dedikasinya terhadap ilmu dan pengembangan teknologi listrik ternyata gak cuma sampai di situ.
Tesla bermimpi untuk menciptakan alat nirkabel yang dapat memancarkan listrik ke seluruh dunia. Untuk mewujudkan mimpinya itu, Ia memulai proyeknya dengan membangun Wardenclyffe Tower; sebuah menara pemancar listrik yang memanfaatkan atmosfir sebagai konduktornya untuk membawa aliran listrik ke manapun di seluruh dunia. Proyek tersebut didanai oleh seorang enterpreneur bernama J.P. Morgan.
Akan tetapi, proyek Tesla tidak berjalan dengan mulus. Ia menghadapi berbagai komentar skeptis dari ilmuwan lain dan para jurnalis pada saat itu. Mereka yang skeptis beranggapan proyek dan teori Tesla tentang listrik nirkabel tidak masuk akal. Ada pula yang menganggap proyeknya bisa membahayakan orang banyak. Terlebih, belum lama setelah proyek Tesla dimulai, Amerika dilanda krisis ekonomi, dan Morgan pun terpaksa harus menghentikan kucuran dananya untuk proyek Tesla.
Tesla meninggal pada tahun 1943. Ilmuwan zaman sekarang tidak bisa meneruskan ataupun meniru proyek Tesla karena ia tidak meninggalkan catatan lengkap tentang proyek besarnya. Pasalnya, Tesla terbiasa menyimpan hasil pekerjaannya dalam bentuk foto dan tulisan yang tidak beraturan, membuat siapapun yang ingin mengetahui karyanya jadi kebingungan.